Ikustrasi pencurian ternak
Metronewsntt.com, Kupang - Kasus pencurian ternak di wilayah Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, semakin meresahkan warga. Aksi pelaku yang menyasar babi dan sapi dilaporkan hampir terjadi setiap bulan, menyebabkan kerugian materi dan mengguncang rasa aman masyarakat.
Ketua RW 003 Kelurahan Bello, Goris Takene, menegaskan bahwa ternak bukan hanya hewan peliharaan, tetapi juga aset berharga yang menopang ekonomi keluarga. "Ternak bukan hanya hewan piaraan, tetapi sumber penghidupan. Kehilangannya sangat memukul warga secara ekonomi," ujarnya, Senin (11/8/2025).
Ketua RT 009 Kelurahan Bello, Jusuf Huku Koro, menilai bahwa patroli rutin dan pengawasan ketat di jam-jam rawan sangat diperlukan untuk mencegah pencurian. "Kalau terus dibiarkan, bukan hanya ternak yang hilang, tetapi rasa aman juga ikut lenyap. Polisi jangan hanya menunggu laporan, tetapi harus bergerak proaktif," katanya.
Keresahan warga memuncak setelah insiden di RT 008 pada Minggu (10/8/2025), ketika dua ekor babi siap jual milik warga digasak pencuri. Pelaku bahkan meninggalkan isi perut babi di lokasi kejadian. Ketua RT 008, Renol Tuan, mengaku kasus ini sudah dilaporkan ke polisi dan meminta Kapolda NTT dan Kapolresta Kupang Kota memberi atensi serius.
Untuk mencegah pencurian, Sekretaris Lurah Bello, Denny Patty, mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan mengandangkan ternak pada malam hari, memasang kamera pengawas, dan menyediakan penerangan yang cukup di sekitar kandang dan halaman rumah. Warga juga diharapkan untuk bekerja sama dengan tetangga dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan kepada aparat kelurahan atau pihak berwenang.
Warga berharap aparat keamanan segera mengambil langkah tegas untuk mengungkap dan menangkap pelaku, sehingga Kelurahan Bello kembali menjadi lingkungan yang aman bagi warga dalam memelihara ternak sebagai sumber penghidupan.(mnt)